BANGSA YANG KREATIF



Ditengah peraturan yang tak jelas dan himpitan Ekonomi, masih ada kreatifitas anak bangsa untuk terus berkarya menjadikan bangsa ini menuju bangsa yang ber Martabat.


Sejuknya udara pagi menambah nikmatnya secangkir kopi yang aku minum di tambah dengan kue donat yang di hidangkan ibu.
“mau kemana ? pagi-pagi udah rapih” “mau coba usaha baru “ jawab ku dengan penuh percaya diri untuk masa depan yang lebih baik lagi.
“ooo ya udah, moga-moga lancar usahanya “ “iya ma’…Amiin “jawabku sambil menegguk secangkir kopi hangat dan sebatang rokok…

Matahari mulai menampakan batang hidungnya menandakan bahwa hari sudah menjelang siang,aku mempersiapakan sesuatu yang menjadi alat kerja ku sambil menunggu kawan baik datang,brum.. brum.. brum.. tin…tin suara motor kawan memberi tanda kalau dia sudah datang menjemput aku,”udah siap ??” “udah” “ya udah ayo kita jalan “ ayo…”tak lupa aku pamit dan mencium lengan ibu ku, Hati-Hati Ya..! “ “iya… Ma’,…Assalamu alaikum…” "wa'alaikum salam.." jawab ibu menyambut salam dan di sertai doa yang tulus untuk anaknya, kemudian aku menaiki jok sepeda motor kawan ku,Brum…suara melaju sepeda motornya.

Kita kearah mana dulu nih” Tanya ku dengan suara agak sedikit keras agar tedengar oleh teman ku yang memakai helm tutup” ke daerah pancoran” “ooo”dari kejauhan nampak oleh ku traficlife berwarna kuning menyala tanda agar berhati-hati tak lama lagi lampu warna merah akan menyala, teman ku mengurangi kecepatan sepeda motornya dan berhenti tepat di belakang garis zebra cross, aku melihat di seberang perempatan jalan slipi banyak orang berdiri di pinggir jalan sambil mengacungkan jari telunjuk, mereka berdiri di pinggir jalan bukan untuk menunggu bus atau kendaraan umumnya tapi mereka menunggu mobil-mobil mewah berhenti memakai jasa mereka sebagai pelengkap agar tidak kena pasal peraturan yang berlaku ,ya semenjak ada peraturan yang banyak orang menyebutnya 3 in 1 ( tiga dalam satu ) yang berarti disetiap mobil yang melewati kawasan yang berperaturan seperti ini harus dengan penumpang 3 orang atau lebih.

JOKI sebutan mereka entah siapa yang memberi nama itu yang aku tau artinya penunggang,banyak diantara mereka yang masih muda belia yang seharusnya menikmati pendidikan dan kegembiraan akan masa yang hanya di lewati satu kali seumur hidup itu

Selang beberapa lama kemudian datang satu mobil atau satu kesatuan pasukan petugas trantib yang di barengi dengan lengkingan suara sirine,sontak saja para joki itu kaget dan berlarian berhamburan meninggalkan tempat mereka di susul dengan turunnya satu kesatuan petugas trantib dari mobilnya, para trantib yang di lengkapi dengan sebuah tongkat karas yang terbuat dari karet mati mengejar mereka kemana mereka berlari,spontan saja mereka belarian tak tentu arah,kemudian aku melihat ada beberapa dari para joki yang tertangkap di pukuli,di seret dan dibawa ke atas mobil dinas trantib yang terakhir aku tau mereka di bawa dan kemudian di proses di tempat rehabilitasi atau panti sosial, wah wah wah …! Sambil menggelengkan kepala aku kaget bercampur bingung melihat aksi para trantib yang sebegitu teganya mereka memperlakukan bagsanya sendiri.

Apakah ini adalah potret bangsa ini ? gumamku kepada kawan, bangsa yang kata ayah ku adalah bangsa yang selalu mejunjung tinggi norma-norma kemanusiaan, mereka membuat peraturan seakan tidak akan pernah memikirkan dampak buruknya, hingga mereka memperlakukan bangsanya sendiri sebegitunya

Tulisan ini untuk para sahabat di jalanan..salam sukses dan terus berkarya...

“LAKUKANLAH APA YANG MENURUT KAMU BAIK,TAPI BELUM TENTU MENJADIKAN KAMU BAIK”

2 komentar:

Anonim mengatakan...

itu sama kayak tree in one yah hehhe bener gak sih?

bening mengatakan...

hemmm...
nice posting bay, mereka hanya mencoba mencari uang demi sesuap nasi

Posting Komentar