SERANGAN MEMATIKAN EPILEPSI

Status epileptikus adalah satu kadaruratan medik berat yang di hubungkan dengan angka kematian yang tinggi. Oleh sebab itu, perlu penatalaksanaan yang segera pada kondisi ini .status epilepsi adalah suatu kebangkitan eplepsi yang terus menerus lebih dari 30 menit tanpa di ikuti masa sadar di antara serangan epilepsi . sebelum kita lanjutkan tentang epilepsi mungkin sebaiknya kita kaji ulang tentang apa itu epilepsi.

Menurut data yang tersedia, angka penderita epilepsi di Indonesia cukup tinggi dengan prevalensi berkisar 0,5% sampai 2%. Bila penduduk indonesia di perkirakan sekitar 200 juta jiwa, maka penderita epilepsi mencapai 1000.000 sampai 4.000.000 jiwa. Meskipun begitu besar prevalensi epilepsi, namun beragam pula pengetahuan masyarakat yang keliru tentang epilepsi. sebagian masyarakat mengaitkan dengan hal-hal berbau mistik, berhubungan dengan alam goib dan bahkan ada yang mengatakan epilepsi sebagai suatu kutukan. Oleh karna pemahaman yang demikian, maka pengobatan epilepsi juga tertuju kepada pengobatan yang di anggap benar berdasarkan pengetahuan berdasarkan pengetahuan yang keliru. Bahkan terkadang dianggap aib keluarga, memalukan. Tidak jarang kondisi ini di rahasiakan dan korban nya sering di asingkan.

Pandangan yang keliru itu juga menyebabkan rasa malu pada penderita yang berlebihan dan pada orang tua akan timbul suatu kondisi yang saling menyalahkan pada pasangannya. Terkadang penderita epilepsi dianggap beban keluarga atau tidang jarang timbul rasa khaatir yang berlebihan terhadap keselamatan penderita, sehingga membatasi aktivitas si penderita, atau malah dimanjakan dengan menuruti segala kemauannya karna di anggap penderita epilepsi tidak bisa sembuh.

Epilepsi merupakan manifestasi klinis yang serupa dan berulang secara paroksismal yang di sebabkan oleh aktivitas listrik yang berlebihan pada sekelompok sel saraf yang terjadi secara spontan. Epilepsi dapat di sebabkan oleh beberapa hal seperti idiopatik, pasca trauma atau cedera kepala, infeksi pada saraf dan selaput pembungkus otak, kelainan yang di bawwa dari lahir, proses lanjut dari gangguan yang di menyebabkan pendesakkan pada ruang kepala ( tumor otak ), gangguan peredaran darah pada daerah otak, dan juga bisa disebabkan oleh gangguan metaboklik.

Serangan epilepsi ini biasanya dapat di dahului dengan tanda yang spesifik (aura) yang di lanjukan dengan serangan epilepsi. Aura biasanya bersipat khas per individu dengan tanda-tanda adanya rasa mual, kesemutan, tercium bebauan sesuatu atau melihat adanya kilatan cahaya. Hilang kesadaran biasanya biasanya akan segera menyusul dan penderita jatuh ke lantai. Penderita mungkin akan menjerit dan sering akan mengalami cedera tubuh karena terjatuh dalam keadaan tidak sadar. Kejang biasanya akan menyusul dimana penderita akana tergeletak kaku selama1-2 menit, dan otot otot tubuh dalam koontraksi ringan. Tahap selanjutnya akan terjadi kejang hebat yang singkron dan ritmik berulang pada tubuh. Pada grand mal epilepsi pada saat seraangan akan kehilangan kontrol pada usus dan kandung kemih sehingga bisa di jumpai penderita terkencing atau buang air besar saat serangan. Karena kejang terjadi berulangmaka air liur penderita akan keluar berbuih dan bisa di sertai dan bisa di sertai darah, karena lidah tergigit. Menyusul setelah serangan selesai penderita akan tampak bingung dalam beberapa menit, disorientasi, dan halusinasi. Kemudian penderita akan tertidur salam 1-4 jam. Setelah terbangun penderita akan mengingat sedikit selam periode serangan terjadi. Setelah mengalami pemulihan penuh dari serangan, penderita akan meraskan otot-otot tubuhnya.

Jika kita menilik dari jumlah angka penderita epiepsi yang cukup tinggi maka penderita yang mengalami status epilepsi juga tentunya tinggi di Indonesia. Mungkin kita belum mengetahui jumlah yang tepat berapa angka kematian penderita epilepsi yang berkembang menjadi status epilepsi. Di negara maju seperti Amerika Serikat, dari 150.000 kasus status epilepstikus 55.000 kasus diantarnya meninggal dunia.

Sebenarnya penyebab suatu bangkitan serangan epilepsi yang terus menerus tanpa henti lebih dari 30 menit tanpa fase sadar ini bukan hanya pada kasus penderita eoileosi saja, namun yang terbanyak adalh penderita epilepsi yang tidak patuh minum obat dan bahkan tidak berobat sama sekali dengan obat obatan anti epilepsi.

Beberapa penyebab epilepstikus antara lain yang terbanyak adalah penderita epilepsi yang tidak atau berhenti minum obat dengan kata lain tidak patuh minum obat baru kemudian di ikuti peminum alkohol, stroke, kercunan obat seperti penisilin dan juga keracunan kokain, infeksi pada otak atau selaput pembungkus otak ,tumr otak, gangguan metabolik trauma kepala, menurunnya kadar oksigen dan darah otak dan hipoglikemia. Insidensi status elpileptikus lebih banyak di jumpai pada orang tua di banding dengan populasi umum. Pada orang tua harus lebih di perhatikan,karena terkadang di jumpai penyakit penyerta dan ini dapat menyebabkan terapi lebih sulit sehingga prognosisnya lebih jelek.

From : Media Indonesia

0 komentar:

Posting Komentar