CINTA SESAAT

2 bulan aku tinggal di rumah sahabatku ,baru x pertama aku bertemu dengannya,yang ternyata dia tinggal di daerah lain sekitar Tanggerang bersama kakak pertama dari sahabat ku
Wajah nya tersipu malu dan tersenyum manis ketika kami saling berpandangan. pada hari itu aku dikenalkan adik dari seorang sahabat yang telah lama aku kenal ketika aku tinggal di rumahnya persisnya di daerah Tanggerang, wajahnya lumayan cantik,enak dilihat dan terkesan lugu he.... "siapa namanya tadi ??"tanyaku kepada nya Yati bang"jawabnya dengan senyum manisnya, hari ini hari pertama pertemuan aku dengannya pada awalnya aku terkesan biasa gak ada yang istimewa ya mungkin karna dia adik dari sahabatku x ya...he...

Dari awal yang mengesankan hingga kami sering bertemu dan cerita banyak hal,selama ini aku menganggapnya sebagai adik aku sendiri,pada awalnya pun aku gak tau apa yang dipikirkan dan dirasanya hingga pada hari dia mengatakan sesuatu hal yang mengejutkan aku.

Hari itu hari minggu yang aku tidak ingat tanggalnya, aku menyiapkan diri untuk pulang kerumah,hmmm maklumlah selama aku bekarja di sana aku jarang sekali menengok rumah tempat di mana aku di lahirkan,selesai aku menyiapkan diri aku berpamitan kepada seluruh keluarga sahabatku, memang ku akui selain mereka baik hati merekapun sudah menganggap aku sebagai keluarga sendiri.

Mau pamit pulang kerumah mak" ujarku pamit kepada ibu yang melahirkan sahabat baik aku ini "iya hati-hati yah" aku tersenyum mendengar ucapan perhatian ibu yang sudah aku anggap ibu aku sendiri...tak lupa aku berpamitan kepada seluruh keluarga besar sahabat ku "aku ikut bang" pinta Yati kepada ku agar kiranya bisa ikut bersama kerumah ku,aku memandanginya kemudian di susul ibunya yang menyuruh aku mengajaknyanya dengan alasan agar tau daerah Jakarta katanya,"boleh tapi aku gak pulang hari" menjawab pinta ibu angkat ku ini,kemudian Yati bergegas kebelakang untuk merapihkan diri,aku membuat secangkir kopi untuk kunikmati sambil menunggu adik sahabatku yang cantik ini...

Luar biasa cantik aku melihatnya dengan pakaian yang sederhana t-shirt biru yang di lapisi jaket sport dan celana jeans biru telur asin dengan rambut panjang yang dibiarkan terurai "udah siap De ??" tanyaku kepadanya "udah Bang ayo kita jalan"dia menjawab sambil manatap wajah ku yang sedang mengaguminya,hingga aku sedikit malamun "oh udah ayo" dengan sedikit rasa malu aku pun berpamitan yang kedua x nya kepada seluruh keluarga besar sahabat ku.

Dengan menaiki ojek kami pun berangkat menuju ujung jalan kampung yang di potong oleh kali cisadane dan berhenti di terminal perahu penyebrangan yang biasa disebut orang sana ERETAN,setelah menyebrangi sungai kami pun menumpang angkot menuju terminal kalideres dan kemudian menumpang bus jurusan ditemapat aku dimana aku dilahirkan.

Satu hari dua malam adik teman ku ini nginap di rumah ku dan pada saat itu pula banyak sudah tercipta kenangan manis yang mungkin tak pernah bisa aku melupakannya, terlebih di saat dia memberikan satu bisikan yang membuat aku membisu seribu kata,hingga luntur lah segala apa yang selalu ku jaga dan penah aku ucapkan, bisa di katakan komitment x y heeeeeee.

Hanya enam bulan lamanya di saat aku merasa memiliki dan merasakan kasih sayang seorang wanita dan orang kedua setelah ibuku sesuatu pun terjadi pada pekerjaanku hingga memaksaku untuk kembali kekampung halaman, sedikit kesidihan terpancar di matanya pada saat aku menceritakan apa yang telah terjadi pada pekerjaanku, terlebih lagi setelah pada hari dimana aku beranjak pergi meninggalkannya,satu perkataan yang saat ini selalu terngiang di telinga ku di saat dia melepasakan aku tuk pergi "jangan lupakan aku Bang" perkataan yang teramat tulus terdengar yang di sertai sedikit uraian air mata,hingga aku melihat kerinduan yang mendalam di kedua mata indahnya sampai aku tak kuasa meninggalkannya pergi.

sudah enam bulan aku meninggalkannya enam bulan yang membuat aku cukup untuk memendam rasa rindu yang hampir tiap malam hinggap di benakku hingga ku paksakan untuk menemuinya.

Minggu yang cerah minggu yang membuat aku ceria dengan sesetel pakaian kebanggaan aku pun bergegas pergi menemui orang yang selama enam bulan lamanya membuat aku terpojok akan kerinduan yang mendalam.

Satu pertanyaan seribu jawaban dan rasa kekhawatiran hinggap di benak sesampainya aku di depan halaman rumah yang pada saat itu berdiri sebuah tenda berwarna biru yang cukup megah.

Lemas seperti tak ada darah di tubuh ini setelah mengetahui apa yang tengah terjadi, kerinduan yang selama ini terpendam terhapus sudah dengan rasa kecewa, setelah mencoba memulihkan jiwa dan raga ini aku bergegas masuk kedalam dan memberikan doa restu yang amat sangat berat aku ucapkan.

Dengan rasa kaget dia melihat aku yang tiba-tiba hadir di hadapanya, kucoba menguatkat hati katika aku menghampirinya dan berjabatan dengannya lalu dia membisikan sebuah kata-kata "Abang jangan lansung pulang aku mau cerita" dengan diam seribu bahasa aku keluar menemui sahabat.

CINTA YANG KU AGUNG-AGUNG KAN BUKANLAH CINTA YANG SEBENARNYA,UNTUK ITU AKU BELAJAR MENCINTAI YA
NG AGUNG AGAR AKU MENDAPATKAN CINTA YANG SEBENARNYA..

1 komentar:

bening mengatakan...

nice story mas....
beneran neh????

Posting Komentar